Rangkuman ( Perlukah 9 unsur-unsur untuk membuat karangan / penulisan ilmiah

Berhubung dengan materi tentang Bahasa Indonesia apakah kita perlu mempelajari unsur –unsur berikut untuk membuat sebuah karangan atau tulisan ilmiah. Baik kita akan menggunakan penalaran untuk menjawab pertanyaan ini. Berikut unsur-unsur dalam bahasa Indonesia :
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

1.Ragam Bahasa
2.EYD dan tanda baca
3.Pemilihan Diksi
4.Kalimat Efektif
5.Alinea
6.Kerangka karangan
7.Kutipan
8. Abstrak dan Daftar Pustaka

Saya akan menjawab dan menjabarkan unsur-unsur dalam berbahasa indonesia baik secara lisan maupun lisan.
Buat saya kita perlu mempelajar unsur –unsur dalam bahasa Indonesia agar kita dapat membuat sebuah karangan, cerita, penulisan dengan baik dan benar. Karena jika tidak kita bisa menyalahi sebuah aturan yang telah ditentukan dalam berbahasa Indonesia. Walaupun jarang akan ada orang yang menegor kalau kita salah dalam berbahasa Indonesia.
Dalam sebuah penulisan atau membuat sebuah karangan kita harus membuat sebuah kerangka baik penulisan ataupun membuat karangan. Baik fiksi maupun non-fiksi karena kerangka itu membuat pesan yang kita sampaikan dalam sebuah tulisan itu akan terlihat menarik dan tertata dengan rapih, jadi si pembaca ga kebingungan untuk membaca alur dari cerita atau penulisan yang telah kita buat. Biasanya penulisan yang kita buat itu harus bermanfaat supaya kita tidak melupakan fungsi Bahasa Indonesia itu sebagai alat menyampaikan sebuah informasi baik lisan maupun tulisan yang terpenting sebagai alat komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. 
Dalam sebuah penulisan terkadang kita acuh untuk memirkan hal kecil seperti pemilihan kata yang tepat, pemilihan tanda baca, pemilihan gagasan pokok. Maka dari itu di dalam bahasa indonesia mengajarkan kita untuk mengerti hal tersebut. Karena hal kecil tersebut merupakan bagian penting dalam satu kesatuan agar pesan yang kita sampaikan dalam sebuah tulisan itu akan tersampaikan dengan baik kepada pembaca maupun pendengar.
Dan diingatkan kembali kita harus menyesuaikan target untuk siapa kita menulis dan untuk apa tulisan ini dibuat. Kita harus memirkan hal ini karena terkadang kita tidak mungkin membuat sebuah cerita non-fiksi atau animasi itu dengan kata-kata yang formal atau dengan kata-kata baku. Tetapi dalam cerita non-fiksi bukan berarti penulisan itu bebas. Mungkin dalam penulisan hal tersebut ada tata cara menulis dengan mengutarakan penyampaian yang lebih mudah dimengerti dari pada kita membuat sebuah penulisan ilmiah atau karangan ilmiah.

Proposal

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
       
        Seiring dengan majunya teknologi dan kemajuan jaman yang semakin canggih menimbulkan perubahan sosial, penurunan sektor ekonomi, tingkat kebutuhan yang tinggi hingga pengaruh dari luar yang sangat pesat, dan keinginan untuk memuaskan diri sendiri. Sehingga  banyaknya muncul permasalahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Masalah sosial dapat diartikan. suatu ketidakseusaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau diri sendiri. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial kegoyahan atau perasaan merasa terganggu atau merugikan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat tersebut. Hal ini penting untuk diketahui karena agar kita tahu dan harus berbuat seperti apa menghadapi permasalahan sosial ini karena permasalahan sosial ini sulit diselesaikan karena menyangkut batin yang bersangkutan .
            Masalah sosial ini perlu di bahas karena banyaknya penyimpangan dan berbagai masalah kehiduapa sosial di lingkungan sekitar kita yang terkadang masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan sosial tersebut, bagaimana permasalahan itu terjadi  dan bagaimana agar tidak terjerumus dan mengurangi  permasalahan sosial . Peranan sosiologi sangat berpengaruh karena sosiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala sosial di masyarakat dan disini peranan sosiologi untuk menganalisa bagaimana permasalahan sosial ini terjadi dan penyebab permasalahan sosial ini terjadi. Jadi, permasalahan sosial dapat di tanggulangi dan bagaimana cara mengurangi pembuat masalah sosial ini.
           
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu masalah sosial dalam sudut pandang sosiologi?
2. Ada apa saja  jenis masalah sosial yang sering terjadi ?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sosial itu ?
4. Siapa yang berperan untuk mengatasi permasalah sosial ini?

BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.


Jenis Masalah Sosial

jenis-jenis masalah sosial
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yakni antara lain:
1.  faktor Ekonomi: kemiskinan, pengangguran, dll.
2.  faktor Budaya: perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.  faktor Biologis: penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4.  Faktor Psikoogis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb

Contoh masalah sosial :

1.      Kemiskinan
            Kemiskian diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam  kelompok tersebut. Dengan perkembangan perdagangan ke seluruh dunia, dn ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai masalah sosial. pada waktu itu kedudukan ekonomisnya, sehingga mereka mampu untuk mengatakan apakah dirinya kaya atau miskin. Kemiskina dianggap sebagai masalah sosial, apabila perbedaan kedudukan ekonomis para warga masyarakat ditentukan secara tegas.

2.      Kejahatan
Sosiologi berpendapat bahwa kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Analisis terhadap kondisi dan proses-proses tersebut menghasilkan du kesimpulan, yaitu pertama terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dengan variasi orgainsai-organisasi sosial di mana kejahatan tersebut terjadi. Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan erat dengan bentuk-bentuk dan organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Maka, angka –angka kejahatan dalam masyarakat, golongan-golongan masyarakat dan kelompok-kelompok sosial mempunyai hubungan dengan kondisi-kondisi dan proses-proses. Misalnya, gerak sosial, persaingan serta pertentangan kebudayaa, ideology politik, agamam, ekonomi, dan seterusnya


3.      Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain adalah:
a.       Unit keluarga yang tidak lengkap
b.      Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan sebab perceraian, perpisahan meja , tempat tidur, dan seterusnya
c.       Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara anggota-anggotanya.



4.      Masalah Kependudukan
Penduduk suatu Negara, pada hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subyek serta obyek pembanguanan. Salah-satu tanggung jawab utama Negara adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan. Kesejahteraan penduduk ternyata mengalami gangguan oleh perubahan- perubahan demografis yang seringkali tidak dirasakan.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Jadi, dapat disimplakan bahwa Masalah Sosial dalam sudut pandang sosiologi adalah suatu ketidakseusaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau diri sendiri. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial kegoyahan atau perasaan merasa terganggu atau merugikan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat tersebut. Masalah sosial yang sering terjadi seperti; kemiskian, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, peperangan, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, masalah kependudukan, masalah lingkungan hidup, birokrasi.
Masalah sosial ini terjadi akibat dorongan diri sendiri , tuntutan hidup ,pengaruh lingkungan , kebudayaan sekitar , dan kurangnya pendekatan dan pengarahan yang di tujukan kepada pembuat masalah sosial ini. Permasalahan sosial ini sering terjadi di masyarakat yang terjadi gejolak seperti di kalangan masyarakat bawah, lingkungan sekitar yang keras kurang mengajrakan norma dan nilai sosial, tingkat taraf hidup tinggi sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga menimbulkan penyimpangan dan lain sebagainya.
Permasalahan sosial ini dapat diatasi dengan pendekatan , pengarahan , penyuluhan, bantuan dan pemberian moral-morla. Permasalahan ini dapat diatasi sesuai dengan permasalahan yang terjadi . Permasalahan ini tidak lepas dari tanggung jawab semua seperti pemerintah , keluarga , masyarakat, tokoh pendidikan dan terutama diri sendiri untuk sadar dengan sendirinya apa yang harus dilakukan untuk membuatnya lebih baik dengan cara yang baik.


B.   Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono.1982.Memperkenalkan Sosiologi.Jakarta: CV Rajawail