A. Faktor Yang Mempengaruhi Investasi di Suatu Negara
Pengertian Investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang(http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.html). yang artinya kita membeli aset pada masa sekarang untuk dijual lagi pada pasa yang akan datang dengan nilai jual yang lebih tinggi dengan menghitung resiko dan kompensasinya. untuk itu adea beberapa faktor yang mempengaruhi investasi di suatu negara .
Pertama, faktor suku bunga pinjaman. Tingkat suku
bunga pinjaman yang rendah, kompetitif dan stabil akan menarik minat
investor untuk melakukan eskpansi atau pembukaan usaha baru karena
terjadi pengurangan beban bunga. Dalam hal ini, BI rate dijadikan sebagai suku bunga acuan bagi penetapan suku bunga simpanan dan pinjaman. Tingkat BI rate
yang rendah akan berimbas pada rendahnya suku bunga kredit karena suku
bunga simpanan sebagai basis sumber dana perbankan juga akan berada pada
posisi yang lebih rendah. Sepanjang tahun 2012, BI rate stabil
pada posisi 5,75 bps, nilai ini bertahan sejak Februari - November
2012, dimana sebelumnya berada pada posisi 6 bps (Januari 2012).
Terjaganya BI rate memberikan pengaruh pada trend penurunan suku bunga kredit investasi, meskipun selisih antara BI rate dan suku bunga pinjaman (spread)
masih cukup lebar. Data Bank Indonesia menunjukkan posisi suku bunga
kredit pada September 2012 sebesar 11,35 persen, turun 3,2 persen dari
Januari 2012 sebesar 11,73 persen.
Kedua, faktor tingkat pendapatan. Tingginya tingkat pendapatan per kapita mencerminkan tingginya kemampuan atau daya beli masyarakat. World Bank mencatat Gross National Income
(GNI) per kapita Indonesia tahun 2011 sebesar 2.940 USD, meningkat 17,6
persen dibanding 2010, dan bahkan selama periode 2007-2011 meningkat
sebesar 83,75 persen. Pertumbuhan pendapatan masyarakat memberikan daya
tarik yang cukup besar bagi para investor karena menunjukkan tingginya
daya beli masyarakat.
Ketiga, pertumbuhan dan ukuran kelas menengah.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap keputusan investasi
adalah ukuran pasar domestik direpresentasikan oleh jumlah kelompok
kelas menengah. Hasil perhitungan ADB dengan menggunakan data SUSENAS
BPS, proporsi kelas menengah Indonesia dibanding total populasi
meningkat dari 25% pada 1999 menjadi 43% pada 2009. Secara absolut,
jumlah kelas menengah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 10
tahun, dari sekitar 45 juta pada 1999 menjadi 93 juta pada 2009 (ADB,
2010). Survey terbaru Bank Indonesia pada 2011 menunjukkan angka
peningkatan yang cukup signifikan. Kelompok kelas menengah Indonesia
pada tahun 2011 sebesar 60,9 persen dari total populasi, sedangkan
kelompok berpendapatan rendah mencapai 22,1 persen, dan sisanya sekitar
17 persen tergolong kelompok berpendapatan tinggi. Kelompok kelas
menengah yang terus tumbuh menjanjikan pasar yang cukup besar sehingga
menarik minat para investor untuk melakukan ekspansi atau membuka usaha
baru.
Keempat, faktor tingkat inflasi yang rendah dan stabil.
Inflasi yang tinggi dan fluktuatif mengambarkan ketidakstabilan dan
kegagalan pengendalian kebijakan makro ekonomi. Tingkat inflasi yang
tinggi dan fluktuatif membuat investor dihadapkan pada situasi
ketidakpastian usaha yang memicu peningkatan resiko proyek dalam
investasi. Sampai dengan September 2012, inflasi Indonesia sebesar 3,66
persen (y.o.y), nilai ini jauh di bawah asumsi makro APBN 2012
sebesar 6,8 persen. Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan tingkat
inflasi meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia sepanjang tahun 2012.
Kelima, faktor regulasi pemerintah.
Iklim investasi yang kondusif memerlukan peran serta pemerintah, tidak
hanya melalui pengendalian indikator ekonomi makro namun juga melalui
peraturan perundangan berupa insentif fiscal dan non fiskal. Salah satu
peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk menarik investasi
adalah PP 52 Tahun 2011 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk
Penanaman Modal Bidang Usaha Tertentu Dan/Atau Daerah Tertentu. Melalui
peraturan ini, Pemerintah memberikan insentif fiskal berupa fasilitas
pajak penghasilan badan yang meliputi: (1) Tambahan pengurangan
penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah Penanaman Modal; (2) penyusutan
dan amortisasi yang dipercepat; (3) Pengurangan tarif Pajak Penghasilan
atas penghasilan dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar
negeri; (4) Perpanjangan masa kompensasi kerugian.(http://www.setkab.go.id/artikel-6596-.html)
B. Faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara mungkin bisa kita sebut juga sebagai tolak ukur dari suatu negara , karena semakin tumbuhnya ekonomi di negara tersebut berari pendapatan di negara tersebut juga semakin besar . dan bila semakin besar pendappatan dinegara tersebut berari negara tersebut juga bisa dibilang telah maju.Nah ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara contohnya adalah sebagai berikut :
- Sumber Daya Manusia adalah faktor yang paling penting dalam pertumbuhan ekonomi. karena manusia yang menjalankan kegiatan ekonomi di suatu negara . kalu kualitas sumber daya manusianya bagus biasanya pertumbuhan ekonomi di suatu negara tersebuut juga semakin bagus.
- Sumber Daya Alam merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di suatu negara karena sumber daya alam yang bagus bisa diolah manusia untuk menambah pendapatan di negara tersebut tetapi percuma juga bila sumber daya alamnya mendukung tetapi kualitas sumber daya manusianya tidak mendukung maka itu akan sia-sia jadi intinya keduanya harus sama-sama berkualitas supaya bisa menghasilkan yang berkualitas juga
- Ilmu Pengetahuan Dan Tekhnologi merupakan faktor yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu negara . karena bia suatu negara tersebut sudah maju tekhnologinya maka manusia akan mudah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya karena tekhnologi dapat mengefisiensi waktu maupun biaya sekaligus memperbagus kualitas barang
- Modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
- Budaya juga bisa mempengaruhi proses pembangunan ekonomi di suatu negara negara. contohnya bila di suatu negara mempunyai budaya yang rajin , tekun dan ulet maka akan semakin bagus pertumbuhan ekonomi di negara tersebut tetapi bila negara tersebut mempunyai budaya yang malas maka bukannya maju malah memperhambat pembangunan ekonomi di negara tersebut